Sabtu, Januari 17, 2009

Harifin Tumpa Diuji

Terpilihnya Harifin A Tumpa menjadi Ketua Mahkamah Agung (MA), menimbulkan kontroversi di masyarakat. Apalagi pihak Indonesia Corruption Watch (ICW) yang paling kecewa dengan hasil pemilihan ini.

Saat berlangung sidang khusus MA, Kamis (15/1), di luar gedung puluhan aktivis melakukan aksi unjuk rasa menolak terpilihnya Tumpa menjadi Ketua MA. Kendati saat pemilihan Tumpa menang telak (36 suara dari 43 suara), hasil ini tidak memuaskan masyarakat.

Citra buruk MA terlanjur mematri di mata publik. Mulai dari jadwal pemilihan yang berubah-ubah dan mendadak, minimnya transparansi, adanya putusan bebas sejumlah oknum pejabat yang diduga sebagai koruptor, hingga adanya laporan mengenai rekening liar di lembaga itu, menjadikan kepercayaan masyarakat kepada MA semakin berkurang.

Apalagi, publik juga meragukan komitmen kepemimpinan Tumpa untuk memberantas korupsi di kemudian hari. "Tudingan masyarakat terhadap MA tidak mendasar," kata Tumpa, saat jumpa pers, usai pemilihan Ketua dan Wakil Ketua MA.

Sementara publik juga meragukan kepemiminan Harifin Tumpa yang usianya sudah lanjut. Namun, Tumpa berdalih usia tidak menentukan tingkat produktivitas seseoarang. Apa pun, tudingan dan sanggahan yang ada, hanya waktu yang dapat membuktikan.

Satu hal yang pasti, Harifin Tumpa dan Hakim Agung lainnya sedang diuji untuk menjaga nama baik MA. Apalagi, jika saat ini citra MA dikomparasikan dengan kualitas Mahkamah Konstitusi (MK), publik menilai, citra MK tentu masih jauh lebih baik.

Sekali lagi, Harifin Tumpa, diuji.

© Mahkamah Hati - Template by Blogger Sablonlari - Header image by Deviantart