Black CoMMuNity---
Astri. Itu namanya. Lengkapnya, Astri Wulandari. Indah sekali namanya. Ia gadis kecil berusia sekitar 10 tahun. Gue kenal waktu naik kereta rakyat jurusan Kemayoran-Bekasi. Gadis itu, masih mengenakan seragam SD, membersihkan pelataran kereta [KRL]. Selanjutnya, meminta belas kasih pada penumpang di sekitarnya.
Saat itu, tiba-tiba gue inget ponakan. Sama, cewek juga. Akhirnya gue ngobrol dengannya. Astri begitu sapaan akrabnya. Kata dia, pernah suatu ketika tidur di pelataran Stasiun Senen. Rumahnya sendiri di kawasan Bekasi. Bukan kali ini gue ngliat bocah seperti Astri. Di kereta, lampu merah, pasar, terminal, dan sepanjang jalan Ibu Kota, banyak sekali.
Anak-anak belia dipaksa mencari nafkah. Dipaksa menghantam batu karang. Mereka tak lagi merasakan manisnya menjadi anak-anak. Tak paham, bagaimana rasanya manja. Astri dan kawan sejawatnya menjadi potret buruknya pelayanan pemerintah terhadap anak jalanan.
Opps, gue gak bisa nyalahin pemerintah aja. Smua, gue, kita, kayaknya punya peran salah untuk membiarkan mereka bekerja. Berpeluh. Mengejar rupiah yang habis dijajankan dalam kurun waktu sekian menit.
Suatu ketika, gue pernah meliput sebuah acara di Hotel Borobudur, Jakpus. Karena deadline masih lama, gue coba jalan2 di sekitar hotel itu. Pemandangan sangat kontras jika dikomparasikan dengan orang2 yang berada dalam kereta rakyat. Ya iya lah ^_^..
Hm, maksud gue bukan itu. Gue pengen menitik beratkan kondisi riil jarak antara hotel dan stasiun Senen yang tidak begitu jauh. Satu kawasan di Ibu Kota dengan kawasan lain yang tak jauh lokasinya, bagai bumi dan langit. Satu sisi, banyak yang hidup dengan bergelimang harta.
Sisi lainnya, ada yang harus terseok-seok dan menghiba untuk mendapatkan seribu rupiah.
Mungkin, ini terjadi di banyak tempat. Ini sunatullah, mungkin. Entahlah, gue blom bisa ambil benang merahnya. Satu hal, Astri telah membuka mata gue. Astri, gadis kecil itu mengajarkan gue dinamika hidup. Kita harus bersyukur; menerima kondisi kita sdemikian rupa. Plus selalu berusaha menjadi lebih baik, tak lupa berdoa, dan mengembalikan segala urusan kepada Allah.
Astri, kau dan kawans sejawatmu, smoga kelak hidupmu lebih baik.. Amin. Gue yakin, bumi berputar. Smoga pula tak banyak orang2 yang kian apatis dengan hidup Astri. Pada akhirnya, pemimpin Indonesia benar-benar bisa mewujudkan kesejahteraan sosial bagi bangsanya, amin.












