Minggu, Januari 25, 2009

Ukhuwah Kita Tergerus?

Hati ini kian miris setelah mengikuti perkembangan pemberitaan seputar Gaza. Perang tak seimbang selama 22 hari menyisakan duka yang mendalam bagi warga dunia, khususnya warga Gaza, Palestina.

Tapi, terus terang. Hati ini lebih miris saat mendengar masih cukup banyak umat [yang mengaku] Muslim, menyalahkan pejuang Hamas dan membela zionis. Masya Allah. Ada apa dengan mereka?

Banyak dalil Quran dan Sunnah yang menyebutkan, sifat dan karakter zionis yang fasik dan pengkhianat. Zionis Israel dengan senjata politik memecah belah [devide et empera] umat hingga banyak diantara kita yang tidak melihat kebenaran.

”Kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat)...” (QS Al-Maidah ayat 13).

Sangat disayangkan, kacamat yang digunakan adalah kacamata Barat. Begitu pun dengan konsumsi medianya.

Media massa Barat dijadikan tolak ukur kebenaran hingga lupa akan fakta ril dan menuding Hamas sebagai kelompok yang disalahkan. Masya Allah.

Padahal banyak referensi yang menyebutkan sejarah keberadaan zionis Israel lantaran mereka merebut tanah Palestina. Sebelum tahun 1948, zionis menjadi terombang-ambing karena tidak mempunyai negara hingga malahap tanah yang menjadi hak penuh Palestina.

Namun, saat pejuang Hamas dan rakyat Gaza mempertahankan haknya, justru dijadikan kambing hitam. Dimana logikanya? Hai, saudaraku sebegitu parahkah degradasi ukhuwah kita? Ukhuwah yang menjadi salah satu senjata umat ini sudah tergerus?

Adanya tudingan kaum Muslimin yang tidak suka akan Hamas dan melihat ke belakang sikap pemimpin Arab, mungkin, bisa menjadi salah satu indikator tergerusnya ukhuwah kita. Seperti yang diberitakan di beberapa media, pemimpin Arab tak banyak berbuat untuk membantu saudara kita di Gaza.

Atas nama netral, mereka memilih diam. Pemimpin Arab malu mengakui jika sebenarnya mereka telah jatuh dalam jurang ubud dunya [cinta dunia]. Mereka malu mengakui telah memiliki hubungan khusus dan lobi dengan zionis. Itu sebabnya, mereka hanya diam melihat banjir darah yang mengalir di Gaza.

Parahnya lagi, di Tanah Air yang mayoritas Muslim, masih ada umat Islam yang menyalahkan Hamas. Dengan referensi media BBC, para penuding itu meyalahkan Hamas karena terus meluncurkan roket ke Israel. Masya Allah. Mari kita lihat permasalahan Gaza ini dengan utuh. Melalui kajian sirah, pemberitaan yang komprehensif, dan akal serta iman.

Terus terang, saya tertawa dan senang melihat pemberitaan Tv One yang merelay siaran Al Jazeera. Salah satu laporan di berita itu menyebutkan, ada konflik batin antara jurnalis BBC yang berada di lapangan [Gaza] dan kebijakan redaksionalnya.

Jurnalis BBC hanyalah manusia. Tentu mereka memiliki sisi kemanusiaan. Apalagi bagi seorang jurnalis yang memiliki nilai kontrol sosial dan kepekaan sosial lebih. Para jurnalis ini tetap melaporkan kondisi ril, namun karena ada benturan dengan kebijakan itu, berita yang disiarkan disensor hingga menjadi timpang.

Dilaporkan, penyiar Al Jazeera mewawancarai tokoh BBC dan pengamat media di Inggris. Salah satu tokoh BBC itu akhirnya mengakui jika ada lobi zioinis Israel yang kuat sehingga pemberitaannya tidak utuh. Pro zionis.

Sedangkan pengamat media di Inggris, justru menyoroti bahwa fakta itu adalah kesalahan fatal bagi BBC. Apalagi, di Inggris sendiri juga disiarka televisi Al Jazeera. Adanya ketimpangan pemberitaan ini akan menumbuhkan citra buruk BBC sebagai lembaga pers.

Hai saudaraku. Allah telah membuka aib Yahudi. Apakah kita masih berkiblat pada media Barat yang menjadi alat propaganda zionis? Apakah kita masih ingin menggeruskan ukhuwah kita hingga musuh dengan mudah meluluhlantahkan akidah kita? Mari saudaraku. Kita tingkatkan ukhuwah seiman dan seakidah hingga kemenangan itu akan tiba.

Kita pun harus sadar. Bangkit dari tidur panjang. Konflik di Gaza adalah perang panjang. Perang panjang. Ukhuwah menjadi modal untuk menjemput kemenangan yang telah dijanjikan Allah. Wallahu a’alam bis shawab

Foto; diadopsi dari eramuslim.com

© Mahkamah Hati - Template by Blogger Sablonlari - Header image by Deviantart