Selasa, Februari 17, 2009

Hillary, Ada Apa?

Black In News---

Baru saja, seluler saya berbunyi; ada pesan masuk. Seorang kerabat mengirim pesan. Katanya, kalau Hillary datang, kita tes pakai detektor kebohongan yuk. Kita tanya, tujuannya mau minjemin uang supaya kita melarat, jalin kerjasama supaya bangsa ini rugi, atau punya tujuan dan agenda tersembunyi lain.


Saya tak langsung menjawab SMS nya. Hanya bergumam, aahhh.., ada-ada saja kawan satu ni. Saya mafhum. Tentu, ia hanya berguyon. Tapi, guyonannya sempat mengundang tanya dalam hati. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, berencana akan mengunjungi Indonesia. Mungkin sekitar tanggal 18-19 Februari.

Saya yakin SMS itu bukan karena ia curiga buta. Amerika, seperti kita ketahui, memiliki standar ganda. Begitu banyak manuver kelicikannya. Begitu sering merugikan bangsa kita. Jadi ingat saat George Bush melawat ke Bogor.

Hanya untuk menyambut Bush, Taman Raya Bogor dibuatkan helipad. Parahnya, landasan helikopter itu tak ia gunakan. Apa iya, kalau presiden negeri ini datang ke AS akan disambut cara serupa? Mengusir tukang becak dan warga sekitar? Aahh, biar saja. Itu sudah lewat. Smoga tak terulang.

Hmm.. akhir-akhir ini di media mulai ramai. Hillary mengklaim akan merangkul dunia Islam. Ops.. saya tak ingin terjebak pada curiga buta. Tapi, masa sih tujuan kedatangannya benar benar seperti itu? Merangkul dunia Islam?

Saat pidato pelantikan, Obama saja tak menyinggung masalah Gaza. Tak menyindir zionis Israel. Iya, Obama memang bukan Presiden Palestina. Tapi, pembantaian di Gaza di luar batas kemanusiaan.

Warga sipil penduduk bumi saja mengutuk pembantaian itu. Tak habis pikir dengan ulah zionis. Tapi, Obama yang punya pengaruh justru tak melontarkan kata tentang kebiadaban zionis. Masa iya, tau-tau sekarang pengen merangkul dunia Islam?

Hhuuuhhh... Smoga petinggi negara ini tak terlalu bahagia dan mengharap banyak dengan kedatangan Hillary. Tak langsung menganggukan kepala untuk menjalankan apa yang AS minta.

Media pun, jangan membentuk opini yang bisa menjadi bumerang. Menebar harapan semu.

Saya benar-benar tak ingin curiga buta. Hanya saja, masih ragu dengan niat tulus Amerika yang selalu bohong, bohong, dan merugikan kita. Saya tetap skeptis. Apalagi kita bangsa besar. Jangan mau disetir negara lain. Kita bangsa besar. Jangan sampai ditindas berulang-ulang.

Kita bangsa besar. Jangan GR, cuma karena Obama pernah stay di Jakarta. Jangan..
Jangan menanam sebuah harapan yang sulit dibuktikan. Ayo, kita mandiri. Kita bangsa besar, pasti bisa mandiri. Dimulai dari diri sendiri. Keluarga dan masyarakat sekitar.

Aaah, aku ingin membalas SMS itu.. Aku ingin mencoba mengajak kawanku untuk mandiri. Biar gak ngutang, gak ngemis.. gak ngemis.. gak ngemis..

© Mahkamah Hati - Template by Blogger Sablonlari - Header image by Deviantart