Selasa, Maret 17, 2009

Qisthi

Black In News---

"Coba lihat Surat Ar Rahman," begitu potongan pesan yang masuk ke dalam seluler gue. Hm, sebelumnya gue nanya ke dia, kawan gue itu. Tepatnya kawan baru yang belum lama dikenalin oleh seorang kerabat lawas.

Qisthi, nama itu. Lengkapnya, Nurul Qisthi. Gue nanya about arti Qisthi. Wuih, nama yang indah dan jarang dimiliki. Ya benar. Saat nanya artinya, gue disuruh liat Surat Ar Rahman. Doh.., begitu bodohnya gue. Bodoh karena masih minimnya pengetahuan bahasa Arab. Apalagi itu bahasa Quran.

Wow.. Saat diintip, ternyata frase Qisthi itu ada dalam kutipan ayat 9 di surat Ar Rahman. "Adil." Kira-kira begitu artinya. Lengkapnya, "Wa aqimul wazna bil Qisthi wala tukhsiruul miizaan." Jika diartikan seluruhnya, "Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu."

Adil. Sekali lagi, adil. Ah, entahlah apakah rasa adil itu masih berlaku di bumi pertiwi ini? Mari simak, korban Lapindo, vonis koruptor yang masih ringan, banyak anak terlantar di jalanan, kereta rakyat, dan sebagainya.

Sementara, tak sedikit masyarakat kita yang hidup dengan membuang-buang harta. Tertawa, bercanda tak peduli yang terjadi di sekelilingnya. Si miskin menjerit hidup penuh dengan perjuangan. Yang kaya tawa tertawa berpesta pora, hidup dengan bergelimang harta.

Qisthi. Mengingatkan gue pada kehidupan ini. Ingat pada Presiden Richard M Nixon yang pernah bicara soal skandal Watergate. Ia tak pernah jujur dengan skandalnya. Tak adil bagi rakyatnya. Bagaimana dengan pemimpin kita? Sepertinya tak hanya pejabat. Ada pula rakyat yang tak berbuat adil pada dirinya, lingkungan, apalagi masyarakat luas. Entahlah..

Dalam Firman-Nya yang diabadikan di Surah Al Maidah ayat 8, Allah mengingatkan kita. "I'diluu huwa akrobu littakwa. Berbuat adillah. Karena adil itu lebih dekat kepada takwa."

Qisthi. Lengkapnya Nurul Qisthi; cahaya keadilan. Duhai indahnya jika itu bukan sebatas sebuah nama. Tapi sebuah kehidupan nyata untuk seluruh bangsa ini. Cahaya keadilan yang ada di KPK, DPR, Departemen, Istana Negara, Kantor Kejaksaan, Kepolisian, Mahkamah Agung, Komnas HAM.

Cahaya keadilan yang dimiliki para caleg, seluruh elemen masyarakat negeriku.
Entahlah.. Smoga. Mari kita berbuat adil
, mulai hari ini. Minimal adil bagi diri sendiri, keluarga serta lingkungan. Syukur, kalau kita juga bisa berlaku adil kepada hewan. Hidup penggali kubur.. Loh kok? ^_^..



© Mahkamah Hati - Template by Blogger Sablonlari - Header image by Deviantart