Sabtu, Maret 21, 2009

Pemilu dan Uang Palsu

Black In News---

Sepertinya, momen pemilu tak dapat dipisahkan dengan peredaran uang palsu. Mari simak data Republika hari ini [21/3], peningkatan uang palsu ditemukan Kantor BI Semarang, Jawa Tengah.

Pada Januari hingga Februari 2009, KBI Semarang telah menemukan 1.150 lembar upal. Persentase temuan dua bulan pertama menjelang masa kampanye ini telah mencapai hampir 17 persen dibanding total temuan uang palsu tahun 2008 yang mencapai 6.963 lembar.

Tren peningkatan peredaran uang palsu di wilayah kerja itu, telah terlihat sejak dua tahun terakhir. Pada tahun 2005, upal yang ditemukan berjumlah 5.481 lembar. Pada 2007, meningkat menjadi 6.057 lembar. Pada 2008, naik lagi menjadi 6.963 lembar. Kenaikan signifikan upal, juga terjadi menjelang Pemilu 2004 lalu.

Pelaku kejahatan memang pandai membaca kesempatan. Mereka jeli memilah momen dan sasaran. Di sisi lain, masyarakat lupa slogan dilihat, diraba, dan diterawang untuk melakukan deteksi dini terhadap fisik uang.

Kini slogan 3D itu kembali muncul di layar kaca. Diharapkan masyarakat lebih aware terhadap jenis kejahatan ini. Bayangkan, jika seharian telah mengkristalisasi keringat namun sebagai bayarannya hanya lembaran uang palsu.

Segala jenis kejahatan bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapapun. Berhati-hati sikap yang bijak untuk menghindari segala kemudharatan. Bisa ya, bisa tidak.

© Mahkamah Hati - Template by Blogger Sablonlari - Header image by Deviantart