Kamis, Maret 12, 2009

Limousine dan Sopir Baru

Black CoMMuNity---


Fulan punya mimpi; bisa menghirup nafas segar di negeri yang besar, memiliki pemimpin yang visioner dan mampu membawa kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. Tanpa terkecuali.

Sejumlah mimpi Fulan menjadi kenyataan. Ia bersyukur dilahirkan sebagai warga negara Indonesia, sebuah negeri yang besar. Bagaimana tidak, Indonesia memiliki luas sekitar 8,1 juta kilometer per segi. Dengan 17 ribu lebih pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sekitar 1,9 juta kilometernya daratan dan 5,8 juta kilometer terdiri dari lautan.

Total luas wilayah Indonesia telah diakui hukum laut internasional. Bahkan karena keberhasilan diplomasi internasional, luas wilayah Indonesia lebih luas hampir empat kali lipat dari luas di zaman kemerdekaan.

Sayang, ada pulau yang lepas dan menjadi hak milik negara lain. Seperti Pulau Ligitan, Sipadan. Atau Pulau Ambalat yang sempat diincar Malaysia. Meski begitu, Indonesia tetap negara besar. Selalu bersyukur adalah sikap yang indah.

Jika Indonesia sebuah mobil, Fulan mengibaratkannya sebagai limousine. Kendaraan mewah yang hanya bisa dimiliki dan dinikmati segelintir orang. Wow, enak sekali. Kini, limousine itu ingin mencari sopir baru.

Tentu, sebagai pembawa mobil mewah, calon sopir harus bisa mengemudikannya dengan cakap. Merawatnya sungguh-sungguh demi menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpangnya.

Sebentar lagi, Indonesia akan memiliki pemimpin baru. Presiden anyar yang menjadi harapan bagi ratusan juta rakyatnya. Oh, maaf. Ilustrasi Fulan bukan berarti menyamakan seorang presiden dengan sopir. Bukan. Tapi, siapapun presiden baru nanti, haruslah mampu menjaga kemewahan yang melekat pada negeri ini. Sebab seluruh tindak tanduk dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.

Para pemimpin, bahkan setiap individu akan dimintai pertanggung jawabannya atas segala nafas, niat, gerak, sikap, maupun tingkah lakunya sehari-hari. Bagi kita yang akan memilih seorang calon pemimpin sebaiknya pemilih mengenal dan memahami kapasitas calon pemimpin itu.

Jangan sampai di saat ingin mencari sopir baru untuk limousine, justru memilih seseorang yang sakit. Penyair sufi ternama, Jalaludin Rumi pernah menuliskan, manusia banyak memiliki penyakit hati. Fulan yakin, tak ada yang menjamin seorang pemimpin bebas dari penyakit hati. Dan, ia khawatir itu terjadi pada pemimpin barunya. Padahal, alangkah indahnya jika limousine itu digawangi person yang kompeten di bidangnya. Wallahu `alamu.

© Mahkamah Hati - Template by Blogger Sablonlari - Header image by Deviantart