Black CoMMuNity---
Banyak yang nunggu bola, oey. Striker nunggu bola tuk mencari momen pas untuk mencetak gol. Menunggu kemenangan timnya. Para caleg nunggu 'bola' biar jadi caleg beneran. Biar bisa balikin modal, yang di media, rata-rata para caleg harus nyiapain sedikitnya Rp 150 juta.
Para caleg nunggu 'bola' biar bisa dapet suara. Para aktivis partai juga lagi nunggu 'bola', supaya partainya dicontreng dan menang di pemilu. Warga dan masyarakat biasa, calon pemilih, ikut nunggu 'bola'. Nunggu ada gak ya yang ngasih uang. Minimal kaos juga gak papa deh.
Karyawan yang telah dirumahkan juga menunggu 'bola'. Menanti kapan datang informasi agar mereka bisa dipekerjakan lagi. Agar bisa menghidupi istri dan keluarganya. Karyawan yang akan di-PHK jelas menunggu 'bola'. Menunggu pemerintah mampu menanggulangi PHK massal yang diprediksi meningkat setelah Pemilu.
KPU gak mau kalah. Iya juga masih nunggu 'bola'. Menunggu hasil kerjanya bisa sesuai target. Apalagi hingga hari yang ditentukan (9/3) pencetakan dan pendistribusian belum sesuai harapan. Masih 90 persen. Koruptor, kayaknya juga ada yang nunggu 'bola'.
Nunggu, siapa orang yang tepat untuk dikasih ampo biar vonis hukumannya bisa lebih ringan. Eeh, jaksa dan hakim juga nunggu 'bola'. Nunggu siapa lagi yang bisa dijeblosin ke penjara. Pecinta musik jazz gak mau kalah. Mereka juga nunggu 'bola'.
Menunggu, apakah perhelatan Java Jazz berikutnya, bisa digelar di tempat yang lebih luas. Java Jazz 2009, kebanyakan penonton. Eeehh, pak polisi juga nunggu 'bola'. Ada gak ya, pengendara yang bisa ditilang. Semua pada nunggu 'bola'.
Gue juga mau ah, nunggu 'bola'. Menunggu dan benar-benar menunggu pemimpin Indonesia yang baru. Yang bisa melakukan perubahan positif. Bukan sekedar wacana. Bukan sekedar statistik dan angka-angka. Bukan buaian, apalagi bualan. Bukan!












